Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status siaga Gunung Merapi.
Meski ada peningkatan aktivitas penambangan pasir dan batu di lereng Merapi masih berlangsung.
Untuk menjaga keselamatan, aktivitas penambangan pasir di daerah potensi bahaya erupsi harus dihentikan.
Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta hingga pukul 16.00 WIB, (12/03/2023) tercatat terjadi 24 kali awan panas guguran.
Awan panas guguran ini berjarak luncur kurang lebih lebih 5 km ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.
Dikatakannya, awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang.