Horor Kesurupan Masal Karyawan Pabrik Minta Kepala

Horor Kesurupan Masal Karyawan Pabrik Minta Kepala

Kesurupan Masal Diduga karena Sembarangan Buang Pembalut Ratusan karyawan pabrik di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mengalami kesurupan massal (6/7).


Suasana mencekam saat sejumlah karyawan panik sambil berlarian, sementara yang lain berusaha mengevakuasi karyawan yang kesurupan. Diperkirakan sekitar 100 karyawan mengalami kesurupan.


Horornya Selain itu terlihat salah satu karyawan wanita tengah duduk di kursi roda sambil mengurai-ngurai rambut, Ia menangis sambil meminta sesuatu.


"Mau kepala, mau kepala," kata perempuan yang kesurupan itu dalam Bahasa Sunda.


Kapolres Majalengka, juga membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa kesurupan massal ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.


Kronologi

Menurut kapolres menjelaskan peristiwa ini bermula dari salah seorang karyawan yang belum sempat sarapan. Karyawan tersebut tiba-tiba tidak sadarkan diri. Namun selang beberapa waktu kemudian terjadi kesurupan massal.


Awal mula kejadian berawal dari salah satu karyawan ada yang kesurupan. Sesaat kemudian karyawan lainnya ikut kesurupan juga," kata AR salah satu karyawan


Untuk hal tersebut diduga akibat karyawan belum sempat sarapan sebelum melaksanakan pekerjaan pada pagi hari. Dalam peristiwa ini, Indra menyebut kurang lebih 100 karyawan mengalami kesurupan. Kesurupan massal ini mulai terkendali sekitar pukul 15.30 WIB.



AR salah satu karyawan pabrik menceritakan, kejadian horor tersebut terjadi sebelum istirahat sekitar pukul 10.00 WIB, di bagian swing. Beredar kabar seorang karyawan yang buang pembalut dalam kondisi tidak bersih mencucinya.


"Jadi kejadian awalnya itu sekitar jam 10 WIB, sebelum istirahat. Itu di bagian sewing. Tapi saya gak tahu itu line berapa. Katanya itu gara-gara buang pembalut, enggak bersih nyucinya," ungkap AR.


Itu rata-rata anak sewing. Udah gitu pas sekitar jam dua, kan hujan gede pada kesurupan lagi, pada teriak-teriak. Yang dari line B. Terus ke line A juga jadi hampir semuanya. Jadi nambah," sambungnya.


AR menyebut situasi saat itu tidak kondusif karena karyawan yang kondisinya sehat juga ikut berlarian karena panik.



AR juga menyebut kepanikan hampir merata ke semua karyawan, karena kesurupan bukan hanya di bagian sewing tapi merambah kebagian bagian lain seperti packing, ironing, tagging.


AR menyebut kesurupan massal yang terjadi dari lantai 1 hingga 4 sampai ke basemen, dari isu yang beredar karena merasa terganggu.


"Yang dilantai 4 katanya sampai hampir ada yang mau loncat katanya gitu. Saking gak kehandle, yang kesurupan katanya sampai ada yang lari-larian. Ada yang nari juga. Terus yang cowok bibirnya berdarah sambil bilang 'baralik sia'. Ada juga perempuan..' garandeng'," tuturnya.

Previous Post Next Post