Orang Utan Dijadikan Pekerja Seks Prostitusi PSK

Orang Utan Dijadikan Pekerja Seks Prostitusi PSK
Image

Tahukah Kamu ada orang utan yang dijadikan pekerja prostitusi atau pekerja pemuas nafsu PSK untuk memuaskan para laki-laki. Orang utan itu sebut saja "Pony" yang diketahui lahir sekitar 1996-an di hutan Kalimantan. 



Pony juga dipakaikan perhiasan, rias wajah, dan parfum layaknya manusia seperti halnya wanita. Tak hanya itu, Pony juga dilatih dan diajari untuk berjalan dan merayu para lelaki.



Pony ditangkap oleh pelaku untuk dijadikan budak nafsu pekerja prostitusi tepatnya berada di Desa Karen Pangi, Kalimantan Tengah.



Saat ditemukan oleh tim Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada tahun 2003 dalam keadaan yang mengenaskan.



Karena rambut diseluruh tubuh Pony dicukur habis dengan tujuan supaya pony terlihat cantik dan rapi. Hal itu membuat  kulit ditubuh Pony menjadi iritasi karena tidak ada bulu lebat. Sedangngkan untuk mengusir rasa gatal, Pony berusaha menggaruk kulitnya, tapi justru menimbulkan infeksi kulit ditubuh Pony.


Image

Diketahui sebelum diselamatkan, Pony dijadikan pekerja prostitusi di sebuah rumah. Pony berbaring di kasur dalam sebuah ruangan atau duduk dikursi dengan tangan dirantai.



Bahkan pelaku yang mempekerjakan Pony menawarkan keorang-orang dan memasang tarif untuk berhubungan dengan Pony orangutan tersebut.



Pony akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada tahun 2003. Penyelamatan itu bahkan mengundang  pemberitaan internasional.



Dari Informasi terbaru yang beredar, saat ini Pony menetap di pusat rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalteng selama sembilan tahun sejak berusaha dilepasliarkan.



Saat ini, Pony yang diperkirakan berusia 27 tahun dan berada dalam kondisi kesehatan yang sangat baik. Meski begitu Pony tidak mungkin ditempatkan di kompleks rehabilitasi jenis lain, seperti di pulau pra-pelepasliaran. Sebab, ia belum mampu hidup seperti orangutan biasa.



Kami berharap dia mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk tinggal di pulau suaka suatu hari nanti, dan namanya sudah ada di dalam tapi dia sudah ada di daftar tunggu," ujar BOS Foundation dalam sebuah wawancara.

Previous Post Next Post