Kacamata Pintar Meta Berteknologi AI

Kacamata Pintar Meta Berteknologi AI
Image meta.com

Mark Zuckerberg mengatakan, Meta memasukkan kecerdasan buatan (AI) ke dalam asisten digital dan kacamata pintar untuk mencoba meraih keunggulan dalam persaingan AI.


"Kemajuan teknologi dalam AI memungkinkan perusahaan raksasa seperti Meta mengaplikasikan teknologi AI dengan kacamata pintar yang akan memungkinkan menyatukan menjadi sebuah faktor bentuk produk yang penuh gaya" ungkap Zuckerberg.


Kacamata pintar adalah salah satu dari banyak cara yang dilakukan perusahaan teknologi untuk beralih dari sekedar ponsel pintar menjadi perangkat yang mudah digunakan.

 

Menurut Zuckerberg, kacamata pintar ini juga menambah kemampuan pengguna untuk melakukan streaming apa yang mereka melihat secara real time.


Zuckerberg menyebutkan ini adalah upaya pertama Meta dalam melatih sekelompok AI yang lebih menyenangkan. “Tapi, ini masih awal dan masih memiliki banyak keterbatasan, yang akan Anda lihat saat menggunakannya,” ujarnya.


Meta juga meluncurkan versi terbaru dari headset realitas virtual Quest dengan grafis yang lebih kaya, audio yang lebih baik, dan kemampuan bagi pemakainya untuk melihat apa yang ada di sekitar mereka tanpa melepas perlengkapannya.



Mengutip laman resminya, pada smart glasses ini, Meta meningkatkan kemampuan audio di smart glasses mereka lewat speaker baru, yang punya bass lebih besar dan volume maksimal yang lebih keras.


Selain itu, directional audio juga ditingkatkan untuk mengurangi kebocoran ketika sedang menelepon, mendengarkan musik, atau podcast dengan lebih baik, bahkan di lingkungan yang berisik.


Untuk merekam video, terdapat rangkaian lima mikrofon yang mendukung perekaman audio secara imersif, sehingga suara bisa ditangkap persis seperti yang dialami pengguna.


Di sektor kamera, kacamata pintar Ray-Ban Meta ini punya kamera ultra-wide 12MP dengan kualitas foto dan video ditingkatkan sampai 1080p hingga 60 detik. Pengguna juga dapat membagikan foto ke teman dari kacamata memakai perintah suara "send a photo."


Untuk otaknya, kacamata ini memakai Qualcomm Snapdragon AR1 Gen 1 untuk pemrosesan foto dan video berkualitas lebih tinggi dan komputasi lebih cepat.


Perangkat kacamata pintar ini juga hadir dengan charging case yang didesain ulang dan ramping, yang dapat menampung hingga delapan pengisian daya tambahan dengan total pemakaian 36 jam.


Kacamata pintar Ray-Ban Meta mengusung desain berkonsep Wayfarer, serta Headliner jika pengguna lebih suka tampilan yang lebih retro. Keduanya tersedia dalam opsi warna Matte Black dan Shiny Black. Meta juga meluncurkan tiga warna frame transparan baru yaitu Jeans, Rebel Black, dan Caramel.


Kacamata ini juga tahan air dengan rating IPX4. Meta juga meningkatkan touchpad dan menambahkan interactions earcon, sehingga perangkat dapat merespons perintah pengguna dengan lebih cepat dan andal.


Smart glasses ini juga mendukung fitur livestreaming atau siaran langsung dari perangkat ke Facebook atau Instagram.


Pengguna juga dapat melihat komentar di preview, atau melakukan tap dan hold di tepi kacamata untuk mendengarkannya dengan keras, agar dia bisa berinteraksi dengan audiens.


Meta juga menyematkan fitur asisten kecerdasan buatan Meta AI di perangkat ini, yang bisa diakses dengan mengucapkan "Hai Meta."


Fitur tersebut bisa dipakai untuk meminta informasi, atau sekadar kontrol perangkat. Namun, Meta AI baru akan tersedia di Amerika Serikat (AS) dalam versi beta saat perilisannya.


Ray-Ban Meta Smart Glasses baru akan dijual ke 15 negara, termasuk AS, Kanada, Australia, dan seluruh Eropa. Tidak diketahui apakah induk Facebook dan Instagram itu juga akan memasarkannya di luar negara-negara tersebut, termasuk Indonesia.


Kacamata pintar Meta Ray-Ban generasi kedua yang dibuat dalam kemitraan dengan EssilorLuxottica akan dibanderol dengan harga mulai 299 dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 4,6 juta saat diluncurkan di pasaran global pada 17 Oktober.

>>> meta.com dan ray-ban.com <<<

Previous Post Next Post