Menangkal Gunung Slamet Supaya Tidak Meletus, Warga Masak Sayur Pepaya

Menangkal Gunung Slamet Supaya Tidak Meletus, Warga Masak Sayur Pepaya
Image

Sejumlah warga Desa Babakan Purbalingga memasak sayur pepaya untuk menangkal gunung slamet supaya tidak meletus.



Gunung api tertinggi di Jawa tengah yang berada dilima kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pemalang dan Brebes terjadi peningkatan status menjadi waspada dan mendapat perhatian dari masyarakat yang ada di sekitar gunung api  tersebut.



Diketahui, berdasarkan surat edaran Badan Geologi Kementerin Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tingkat aktivitas Gunung Api Slamet dinaikkan dari level 1 (Normal) ke level II (waspada), terhitung mulai tanggal 19 Oktober 08.00 WIB.



Cara unik dilakukan oleh warga Desa Babakan Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Mereka memilih melakukan tradisi turun temurun dengan melakukan masak bersama “Sayur Pepaya”



“kami percaya dengan memasak daun pepaya maka bisa membuat gunung Slamet tidak Meletus,” ungkap Ketua RT 05 RW 01 di Desa Babakan Kecamatan Kalimanah, R. Muhamad Ainurasyid pada wartawan media lokal.



Diketahui tradisi masak daun pepaya secara massal dilakukan pada hari Minggu 22/10/2023 trutama kaum wanita beramai-ramai memasak menu tersebut. 




Proses memasaknya pun juga dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan pawon atau tungku dengan menggunakan kayu bakar.



Kegiatan memasak bersama dilakukan setelah warga melakukan olahraga bersama di hari Minggu.




Mengenai dipilihnya gandul atau pepaya karena ada kepercayaan warga setempat bahwa buah tersebut dapat menghindari bencana. Selain itu tanaman tersebut juga banyak ditemui di wilayahnya.




Selain itu menurutnya pepaya atau gandul  berarti gandul (bergantung). “Itu simbol doa juga bagi kami. Dengan memasak gandul berarti kami menggantungkan (nggandul) keselamatan. Makanya saat gunung Slamet dikabarkan meningkat aktivitasnya kami memasak jangan gandul agar gunung tersebut tidak Meletus,” ungkap warga.



Setelah dimasak, menu jangan gandul selanjutnya dimakan bersama-sama oleh warga. Setelah itu warga juga memanjatkan doa bersama untuk meminta keselamatan. 



Mereka juga memohon kepada Tuhan agar Gunung Slamet  tidak meletus. “Tradisi ini sudah kami laksanakan secara turun temurun,” imbuhnya.


Previous Post Next Post