Albania Tunjuk Menteri AI Bernama Diella, Gebrakan Baru Perangi Korupsi
Info Kilat - Sebuah langkah politik yang belum pernah terjadi sebelumnya kembali mengguncang panggung dunia. Albania, negara kecil di Semenanjung Balkan, resmi menunjuk kecerdasan buatan (AI) bernama Diella sebagai menteri baru untuk memimpin perang melawan korupsi.
Langkah berani ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Edi Rama dalam sidang parlemen. Bukan manusia, melainkan sosok digital bernama Diella yang berarti matahari dalam bahasa Albani diberi mandat untuk memastikan proses belanja publik berjalan jujur, transparan, dan bebas dari praktik busuk.
Perkenalan Diella di Parlemen
Dalam momen perkenalannya, Diella tampil lewat video dengan busana tradisional Albania. Dengan suara sintetis yang tegas, ia menyampaikan pesan yang membuat parlemen hening:
“Saya tidak akan menggantikan manusia. Saya hanya akan membantu. Ancaman bagi konstitusi bukanlah AI, melainkan keputusan tak manusiawi dari mereka yang berkuasa.”
Kalimat ini seakan menegaskan perbedaan mendasar antara AI dan manusia: Diella tidak punya ambisi, tidak punya kepentingan pribadi, dan tentu saja tidak bisa disuap.
Latar Belakang Korupsi yang Mengakar
Albania sudah lama bergulat dengan masalah korupsi, nepotisme, dan patronase yang merajalela selama puluhan tahun. Menurut Transparency International, Albania hanya menempati posisi ke-80 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi angka yang menunjukkan masih dalam kategori rentan.
Dengan kondisi itu, Rama menilai perlu adanya terobosan besar. “Diella akan 100 persen bebas dari korupsi. Ia tidak akan mengambil cuti, tidak meminta gaji, tidak menerima suap, dan tidak memiliki konflik kepentingan,” tegas Rama.
Tugas Utama Diella
Diella akan berfokus pada proses tender publik. Setiap kali pemerintah membuka lelang proyek, sistem AI ini akan memeriksa proposal, menganalisis kelayakan perusahaan, hingga memastikan tidak ada permainan di balik layar.
PM Rama menyebut tim internasional ikut terlibat dalam pengembangan sistem ini. “Kami bekerja sama dengan para pakar dari Albania dan dunia untuk menciptakan model AI pertama di bidang pengadaan publik,” jelasnya.
Hasil yang diharapkan: proses tender yang lebih cepat, lebih transparan, dan bebas intervensi kepentingan politik.
Bukan Sosok Baru
Menariknya, Diella bukan benar-benar “pendatang baru” di pemerintahan Albania. Sejak Januari, ia sudah hadir sebagai asisten virtual di platform e-Albania, hasil kolaborasi dengan Microsoft.
Diella telah membantu warga mengakses dokumen digital, mengurus layanan administrasi, hingga melayani lebih dari satu juta aplikasi. Dengan rekam jejak itu, tak heran jika pemerintah kini “mengangkatnya” ke posisi lebih strategis: menteri anti-korupsi.
Era Baru Pemerintahan Digital?
Langkah Albania ini menuai sorotan global. Banyak pihak yang menyebutnya sebagai eksperimen berani sekaligus sinyal lahirnya era baru di mana kecerdasan buatan bisa memegang peran penting dalam pemerintahan.
Meski masih menuai pro dan kontra, kehadiran Diella jelas menempatkan Albania di garis depan inovasi politik dunia. Pertanyaannya: apakah “menteri AI” ini benar-benar bisa menjadi sinar matahari yang mengikis bayang-bayang korupsi?
Post a Comment