Peach Gum Permen Karet Alami dari Pohon Persik
Getah alami ini tidak muncul dari proses buatan, melainkan dari alam itu sendiri. Pada musim panas, ketika udara hangat membuat batang pohon lebih aktif, keluarlah tetesan getah yang perlahan mengeras di permukaan batang maupun cabang.
Setelah beberapa waktu, terbentuklah gumpalan bening hingga kecokelatan yang berkilau indah bila terkena sinar matahari.
Proses Panen yang Penuh Kesabaran
Berbeda dengan panen buah yang bisa dilakukan dengan alat bantu, peach gum justru dipetik dengan cara sederhana. Para petani mendekati pohon dan dengan hati-hati mengambil gumpalan getah yang sudah mengeras. Tidak ada pisau, tidak ada alat tajam, hanya tangan kosong. Tujuannya jelas: menjaga kulit pohon agar tetap sehat dan tidak terluka.
Biasanya, pemanenan dilakukan saat musim panas. Suhu yang lebih hangat membuat pohon mengeluarkan getah lebih banyak, sehingga para petani bisa mendapatkan gumpalan peach gum dalam jumlah lebih besar.
Setelah dipetik, getah kemudian dijemur di bawah matahari hingga benar-benar kering. Proses ini membuatnya tahan lama, bahkan bisa disimpan berbulan-bulan tanpa kehilangan kualitas.
Dari Keras Menjadi Kenyal
Meskipun terlihat indah, peach gum dalam kondisi kering tidak langsung bisa dikonsumsi. Ia masih keras dan rapuh. Untuk mengubahnya menjadi bahan makanan, peach gum perlu direndam dalam air bersih selama beberapa jam. Perlahan, gumpalan keras itu akan menyerap air, mengembang, dan berubah tekstur menjadi lembut kenyal, mirip jelly. Pada tahap inilah peach gum siap diolah menjadi berbagai hidangan.
Kaya Rasa, Sarat Manfaat
Peach gum bukan sekadar camilan unik. Di Tiongkok dan beberapa negara Asia, getah ini sudah lama dikenal sebagai bahan makanan tradisional. Rasanya netral, sehingga bisa dipadukan dengan aneka bahan lain. Ada yang menyajikannya dalam bentuk sup manis dengan tambahan kurma merah, goji berry, atau gula batu.
Ada pula yang mencampurnya ke dalam minuman herbal untuk menambah khasiat, atau menjadikannya dessert dingin yang menyegarkan di musim panas.
Selain variasi hidangan, peach gum juga dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Kandungan kolagennya diyakini baik untuk kulit, membantu menjaga elastisitas dan kelembapan alami.
Tidak hanya itu, peach gum juga dianggap baik untuk pencernaan, membantu detoksifikasi tubuh, serta menyeimbangkan panas dalam. Tak heran bila banyak orang mengonsumsinya sebagai bagian dari pola hidup sehat.
Jejak Budaya dan Sejarah
Penggunaan peach gum bukanlah hal baru. Catatan dalam pengobatan tradisional Tiongkok menunjukkan bahwa peach gum telah digunakan sejak ratusan tahun lalu, baik sebagai makanan maupun ramuan kesehatan.
Di masa lalu, ia kerap dihidangkan dalam jamuan khusus keluarga bangsawan, karena dianggap sebagai bahan alami yang langka dan berharga. Kini, meski bisa ditemukan lebih mudah di pasaran, citra eksotis dan alami peach gum tetap terjaga.
Pesona Alami yang Tak Terduga
Keunikan peach gum bukan hanya pada rasanya, tetapi juga pada ceritanya. Dari sebuah pohon persik yang sederhana, lahirlah getah alami yang kemudian disulap menjadi sajian lezat, sehat, sekaligus cantik dipandang. Warna bening keemasan, tekstur kenyal seperti jelly, serta kesegaran alami yang diberikannya membuat peach gum berbeda dari bahan makanan lainnya.
Sederhana, alami, namun penuh makna peach gum adalah bukti bahwa alam selalu punya cara mengejutkan untuk menghadirkan kenikmatan sekaligus manfaat bagi manusia. Sebuah rahasia kecil yang lahir dari pohon persik, kini menjadi bagian dari tradisi kuliner yang terus diwariskan lintas generasi.
Post a Comment