Lukisan Tangan di Kalimantan Ini Lebih Tua dari Piramida Mesir
Info Kilat - Di tengah rimbunnya hutan tropis Kalimantan Timur, tersembunyi sebuah rahasia besar yang membawa kita menembus waktu gua purba yang menyimpan jejak seni tertua di dunia.
Bukan sekadar ceruk batu yang sepi, gua ini adalah saksi bisu peradaban manusia awal yang meninggalkan pesan abadi di dinding-dindingnya.
Jejak Tangan dari Masa 45.000 Tahun Silam
Para arkeolog dibuat terperangah ketika menemukan lukisan tangan dan hewan purba di dinding gua Kalimantan Timur.
Dengan pigmen merah alami, lukisan itu tercipta lebih dari 45.000 tahun lalu jauh sebelum tulisan ditemukan dan jauh lebih tua dari banyak karya seni di Eropa seperti di Lascaux, Prancis.
Yang menarik, temuan serupa juga ditemukan di Gua Leang Timpuseng, Sulawesi Selatan. Dua titik di Nusantara ini kini dianggap sebagai pusat seni prasejarah tertua di dunia.
Bukti Awal Kecerdasan dan Imajinasi Manusia Nusantara
Para ilmuwan percaya, para pembuat lukisan ini adalah manusia modern awal yang sudah memahami simbol, makna, dan keindahan.
Artinya, sejak puluhan ribu tahun lalu, nenek moyang kita sudah memiliki kemampuan berpikir kreatif dan berimajinasi tinggi. Mereka tak hanya berburu dan bertahan hidup tapi juga merenung, mengekspresikan diri, dan mungkin… bercerita melalui gambar.
Ketika Alam Menjadi Pelindung Karya Seni
Keajaiban lain datang dari alam itu sendiri. Lapisan-lapisan mineral dan air yang menetes perlahan selama ribuan tahun membentuk pelindung alami di atas lukisan-lukisan itu.
Seolah-olah bumi turut menjaga warisan nenek moyang kita agar tetap hidup dan abadi di dinding batu.
Pesan dari Masa Lampau
Dari balik kegelapan gua, ada pesan yang tak lekang waktu. Bahwa manusia Indonesia purba bukan sekadar bertahan hidup, tapi juga berpikir, bermimpi, dan berkarya.
Seni telah menjadi bagian dari darah Nusantara sejak zaman prasejarah bukti bahwa kreativitas dan jiwa seni telah lama berdenyut di kepulauan ini.
Fakta Menarik
🔹 Usia lukisan di Kalimantan Timur diperkirakan mencapai 52.000 tahun, menjadikannya salah satu karya seni figuratif tertua di dunia.
🔹 Pigmen merah yang digunakan berasal dari mineral alami seperti oker bahan yang masih digunakan seniman tradisional hingga kini.
Post a Comment