Misteri Batu Malin Kundang yang Ternyata Bukan Hasil Kutukan
Kalau kamu pernah berkunjung ke Pantai Air Manis di Padang, pasti tahu batu legendaris yang disebut-sebut sebagai “Batu Malin Kundang.”
Batu yang menyerupai sosok manusia bersujud itu selama puluhan tahun dipercaya sebagai bukti nyata dari kisah anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya.
Namun, tahukah kamu? Ternyata batu itu bukan hasil kutukan sama sekali melainkan karya seni buatan manusia!
Secara ilmiah dan historis, “Batu Malin Kundang” adalah patung buatan yang dibangun pada tahun 1980-an oleh dua seniman asal Sumatera Barat, Dasril Bayras dan Ibenzani Usman.
Mereka membuatnya dengan tujuan memperkuat daya tarik wisata Pantai Air Manis sekaligus mengenang cerita rakyat Minangkabau yang melegenda hingga ke seluruh nusantara.
Patung itu dibuat menyerupai manusia yang bersujud, lengkap dengan detail pakaian dan bentuk tubuh yang seolah sedang membatu. Visualnya sengaja dibuat se-realistik mungkin agar pengunjung bisa merasakan aura kisah tragis Malin Kundang seorang anak yang durhaka kepada ibunya setelah sukses di perantauan.
Namun yang menarik, meski patung ini buatan manusia, kepercayaan masyarakat terhadap legenda Malin Kundang tetap kuat. Banyak wisatawan masih datang dengan perasaan campur aduk antara kagum dan merinding, seolah menyaksikan bukti nyata kutukan seorang ibu.
Jadi, bisa dibilang Batu Malin Kundang adalah perpaduan sempurna antara seni, legenda, dan budaya lokal. Bukan batu kutukan sungguhan, tapi simbol yang menghidupkan kembali kisah klasik tentang pentingnya berbakti kepada orang tua pesan moral yang abadi di hati masyarakat Minang dan Indonesia.
Meski sudah puluhan tahun berdiri, patung ini masih jadi ikon wisata favorit di Padang, dan hampir setiap pengunjung pasti tak lupa berfoto sambil bergaya “bersujud” di samping batu legendaris itu.
Kalau kamu ke Padang, jangan lupa mampir ke Pantai Air Manis bukan cuma buat lihat batunya, tapi juga buat merasakan kisah hidup antara mitos dan realita yang menyatu di sana.
Post a Comment