Ada Bagian Otak yang Redup Saat Kamu Jatuh Cinta dan Itu Fakta

Table of Contents
Ada Bagian Otak yang Redup Saat Kamu Jatuh Cinta dan Itu Fakta


Info Unik - Pernah merasa jadi agak bego ketika jatuh cinta? Tenang, kamu nggak sendirian dan ternyata, sains mendukung perasaan itu. 

Penelitian neurobiologi menunjukkan bahwa ketika seseorang sedang mabuk asmara, ada beberapa bagian otak yang aktivitasnya menurun, terutama yang biasanya dipakai untuk berpikir logis dan kritis. Cinta, secara harfiah, membuat otakmu bekerja dengan cara yang berbeda.


Logika Menurun, Rasa Berani Naik

Bagian otak yang paling terdampak adalah frontal cortex, wilayah penting yang bertugas menjaga penilaian rasional, kemampuan menimbang risiko, hingga membuat keputusan jangka panjang. 


Saat jatuh cinta, area ini seperti diredupkan. Hasilnya? Kamu jadi lebih impulsif, lebih percaya, dan cenderung mengidealkan pasangan melebihi kenyataan yang ada. Dunia tiba-tiba terlihat lebih manis daripada biasanya.

Dan itu belum semuanya. Aktivitas amygdala pusat rasa takut turun drastis ketika kamu jatuh cinta. Efeknya langsung terasa keberanian meningkat, kewaspadaan menurun, dan kamu jadi lebih pede melakukan hal-hal yang sebelumnya kamu anggap terlalu riskan. Otakmu sedang masuk ke mode gas aja dulu.


Ledakan Dopamin Saat Cinta Menjadi Adiksi Ringan

Sementara area logika sedang off-duty, bagian otak yang mengatur kebahagiaan justru berpesta. Dopamin, neurotransmiter yang menciptakan rasa senang dan motivasi, mengalir deras. 

Sistem reward di otak bekerja lebih aktif, membuatmu merasa euforia hanya dengan memikirkan si dia.


Tak heran kalau jatuh cinta sering disamakan dengan kondisi mirip kecanduan ringan. Kamu jadi terus mencari keberadaannya, mudah rindu, dan patah hati terasa sangat menyakitkan. 

Bagi otak, cinta bukan sekadar emosi itu adalah pengalaman neurokimia yang intens.

Neurosains Drama dalam Sunyi

Menariknya, peta aktivitas otak orang yang sedang jatuh cinta memang menyerupai pola kecanduan. Ada sensasi ketagihan yang membuat kita sanggup melakukan hal-hal gila demi seseorang. 

Tidak berlebihan jika dibilang bahwa romansa di otak kadang jauh lebih dramatis daripada di film-film.


Cinta, Logika, dan Manusia

Kesimpulannya cinta bukan hanya tentang hati. Ia adalah kondisi biologis yang mengubah cara otak memandang dunia. Kamu mungkin tidak berpikir secerdas biasanya, tapi justru di situlah letak keindahannya cinta membuat manusia berani, rapuh, hangat, dan sangat… manusia.

Kadang yang membuat kita jatuh cinta bukanlah siapa mereka sebenarnya, melainkan versi terbaik dari mereka yang dibentuk oleh otak kita sendiri.

Post a Comment